Begitu juga dengan impian sebagian orang yang ingin merubah kehidupannya dengan mencoba mengadu nasib di negeri orang. Tak bisa dipungkiri bahwa yang menjadi impian utama seseorang untuk mencoba mengadu nasib dinegeri orang adalah iming-iming fulus yang berlipat ganda yg bisa diterima dalam waktu yang singkat dan yang lebih menguatkan hasrat melihat beberapa contoh rekan yg sudah lebih dulu berjuang dinegeri orang dan kembali dinegeri sendiri dengan tampilan yang baru.... yang membuat sebagian orang ingin mengikuti jejaknya.
Fenomena seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi dan masih terus terjadi di negeriku indonesia, bahkan dalam lingkup regional. Berbondong-bondong orang exodus ke jakarta dengan satu impian ingin merubah nasibnya di negeri metropolitan. Banyak sudah cerita yg kita dengar tentang keberhasilan para pencari kerja di kota metropolitan. dan tidak sedikit cerita duka dari para pengadu nasib di ibukota. hal ini sedikit berbeda dengan apa yang terjadi di negeri orang. cerita indah yang kita dengar dan kita lihat terbungkus rapih menutup sebagian cerita sedih yang ada didalamnya. atau memang mata kita yang sudah tidak mau lagi melihat kenyataan dan telinga kita yang tidak bisa mendengar cerita tentang kegagalan para pengadu nasib dinegeri orang.
Sedikitnya beberapa faktor kegagalan seseorang untuk bisa bekerja dinegeri:
1. Faktor Kesehatan: hal ini menjadi momok terbesar bagi para pencari kerja di negeri orang. untuk itu dilakukan penyaringan test kesehatan dua kali. prtama test kesehatan dari negeri asalnya sebagai pra syarat untuk mendapatkan visa. dan satu lagi test kesehatan untuk dapat menetap tinggal dinegeri orang. dan biasanya test dinegeri orang lebih ketat dibandingkan dengan dinegeri sendiri dan sebaiknya untuk mau mencoba peruntungan di negeri orang, pastikan kondisi fisik 100% FIT.
2. Faktor Skill: Masalah terbesar untuk sebagian besar pekerja indonesia adalah masalah BAHASA. untuk itu buat bekal temen-temen yg mau menjajal ilmu kerja di overseas...sebaiknya bahasa inggrisnya harus 50% lebih lancar dari pada bahasa taarzan,...hehehehheee
3. Faktor pelanggaran : ini kecil memang presentasinya tapi tidakk menutup kemungkinan. salah satu contohnya bila kita melanggar aturan yg berlaku di negeri tsb.
anyway...sebelum menentukan pilihan sebaiknya ditanamkan niat yang kuat bahwa kita bekerja di negeri orang untuk sesuatu perubahan yang serius bukan sekedar ikut-ikutan atau latah. dan satu lagi sebelum kita berangkat ke negeri orang sebaiknya kita memiliki bekal kemampuan yang memadai (Skill, bahasa, computer dsb)jangan jadi bonek di negeri orang. Dan yang terpenting, jangan lupa berdoa memohon petunjuk dari Allah SWT dalam setiap langkah kita.
karena sekali lagi... HIDUP TAK SEINDAH APA YANG KITA IMPIKAN DAN TAK SEBURUK APA YANG KITA TAKUTKAN..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda di sini